FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan
segala hubungan. Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat
kita bisa menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja
(kompleksitas,mendiskusikan dan menguji kesahihan dan akuntabilitas
pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa dipertanggung jawabkan secara
ilmiah dan intelektual).Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari
dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi. Secara
etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah
atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan
sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta
kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta
kebijaksanaan dalam arti hakikat. Pengertian filsafat secara terminologi
sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai
dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.
- Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
- Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
- Aristoteles ( (384 – 322 SM)
Bahwa
kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda.
Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan
tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
- Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat
adalah sebagai "ibu dari semua seni"( the mother of all the arts“ ia
juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
- Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat
sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang
jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis
kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu
mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
- Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat
sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan
pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang
memikul sekaliannya .
- Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya
tercakup empat persoalan.Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya
metafisika )
- Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
- Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
- Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
- Notonegoro
Filsafat
menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang
mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
- Driyakarya
Filsafat
sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan
berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai
“mengapa yang penghabisan “.
- Sidi Gazalba
Berfilsafat
ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala
sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan
universal.
- Harold H. Titus (1979 )
Filsafat
adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses
kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung
tinggi;
- Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
- Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
- Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
- Hasbullah Bakry
Ilmu
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya
setelah mencapai pengetahuan itu.
- Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
- Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal
dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis,
fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan
menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau
kebenaran yang sejati.
- Bertrand Russel
Filsafat
adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu
jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik
perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
CIRI-CIRI FILSAFAT:
- Konseptual :
aktivitas berfilsafat tidak membatasi diri pada data-data empiris yang konkret. Filsafat membutuhkan daya abstraksi yang tinggi agar tiba pada konsep-konsep universal tentang realitas. (butuh daya imajinasi dan kekuatan abstraksi yang tinggi)
- Koheren :
konsep-konsep yang diciptakan dalam pemikiran filsafat haruslah runtut, mempunyai pertalian satu dengan yang lain. Konsep-konsep tidak bertabrakan satu thadap yang lain atau saling bertentangan secara tidak masuk akal.
- Logis dan sistematis
logis
berarti benar menurut penalaran akal sehat dan tidak mengandung
kontradiksi. Sistematis berarti konsep-konsep koheren itu membentuk satu
kesatuan integratif.
- Komprehensif :
semua konsep-konsep yang koheren, logis, dan sistematis berkumpul menjadi satu keseluruhan pengalaman tentang realitas dan manusia.
PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah merupakan hasil "Tahu" dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana
penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas
Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan
adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika
seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi
dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori.
Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan
observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan
empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif
bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat,
dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris
juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin
organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang
manajemen organisasi. Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan
yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai
rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat
apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang
matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui
pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran
logis akal budi.
PENGETAHUAN MENURUT BEBERAPA AHLI:
- Heiddeger
Pengetahuan adalah peristiwa yang menyebabkan kesadaran manusia memasuki terang ada
- Martin & Oxman, 1988
Pengetahuan
merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan
obyek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang dilakukan
terhadap suatu obyek
- Anonim
Pengetahuan adalah sumber yang luar biasa, sumber penciptaan nilai yang paling utama.
- Robert M.Z. Lawang
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seseorang
- Onny S. Prijono
Pengetahuan
adalah nilai yang membiasakan orang yang mengembannya untuk selalu tahu
(sadar) tentang apa yang dia lakukan dan mandiri dalam penelitian
- John Dewey
Pengetahuan
ialah perkembangan pandangan instrumentalis pragmatis, dimana
kecerdasan dilihat sebagai penyesuaian yang sensitif dan fleksibel
dengan bermaksud ends-in view
- Prancis Bacon
Selama
ini pengetahuan tentang hubungan kekuasaan dan pengetahuan berasal dari
filsafat ilmu, yang artinya pengetahuan ialah kekuasaan
- Subandi Al Amrsudi
Pengetahuan
ialah segala sesuatu kebenaran yang diterima oleh manusia, baik yang
telah teruji menjadi ilmu maupun yang belum teruji
- Laudon
Pengetahuan adalah kejadian yang kognitif, bahkan fisiologis, yang terjadi dalam pikiran manusia.
CIRI CIRI PENGETAHUAN:
- ·Ilmu boleh dipertuturkan
Ciri
ini membedakan pengetahuan dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya,
sesetengah “pengalaman diri” seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan
melalui bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat
dipertuturkan melalui bahasa.
- Pengetahuan mempunyai nilai kebenaran
Sesuatu
yang digelar sebagai pengetahuan biasanya dianggap benar. Ciri ini
membezakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya
mengandungi unsur-unsur tahayul.
- Pengetahuan adalah objektif
Ciri
ini bermaksud bahawa pengetahuan adalah sesuatu yang tidak dapat diubah
menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu.
- Pengetahuan diperolehi melalui kajian
Pengetahuan adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
- Pengetahuan Sentiasa berkembang
Pengetahuan adalah sentiasa berada dalam proses pertambahan, pemantapan dan penyempurnaan.
Ada 2
cara pokok mendapatkan pengetahuan dengan benar: pertama, mendasarkan
diri dengan rasio. Kedua, mendasarkan diri dengan pengalaman. Kaum
rasionalis mengembangkan rasionalisme, dan pengalaman mengembangkan
empirisme. Kaum rasionalis mengembangkan metode deduktif dalam menyusun
pengetahuannya. Premis yang dipakai dari ide yang diangapnya jelas dan
dapat diterima. Ide ini menurut mereka bukan ciptaan pikiran manusia.
Prinsip itu sudah ada, jauh sebelum manusia memikirkannya (idelisme). Di
samping rasionalisme dan pengalaman masih ada cara lain yakni intuisi
atau wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkantanpa melalui
proses penalaran, bersifat personal dan tak bisa diramalkan. Sedangkan
wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia.
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. lmu bukan
sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
ILMU PENGETAHUAN MENURUT BEBERAPA AHLI :
- Ashley Montagu
menyebutkan
bahwa “Science is a systemized knowledge services form observation,
study, and experimentation carried on under determine the nature of
principles of what being studied.” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan
pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang
dipelajari).
- Harold H.
titus
mendefinisikan Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang
diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda
atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang
teliti dan kritis).
- Dr. Mohammad Hatta
mendefinisikan Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya
Ilmu
(Bahasa Inggris:Knowledge)merujuk kepada kepahaman manusia terhadap
sesuatu perkara, yang mana ia merupakan kepahaman yang sistematik dan
diusahakan secara sedar. Pada umumnya, ilmu mempunyai potensi untuk
dimanfaatkan demi kebaikan manusia. Biasanya, ilmu adalah hasil daripada
kajian trhadap sesuatu perkara. Dalam hal ini, ilmu sendiri juga boleh
menjadi sasaran kajian dan menghasilkan apa yang dikenali sebagai “ilmu
mengenai ilmu”, yakni epistemologi.
Ciri-ciri Ilmu adalah sebagian daripada aspek kognitif yang terdapat
dalam diri manusia. Maka dengan itu ilmu adalah berkaitan dengan aspek
kognitif manusia yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga
perasaan. Tetapi pada masa yang sama, ilmu adalah berbeda dengan
perkara-perkara ini dan ciri-cirinya adalah seperti berikut: Ciri ini
membedakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya, sesetengah
“pengalaman diri” seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan melalui
bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan
melalui bahasa. Ilmu mempunyai nilai kebenaran Sesuatu yang digelar
sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membedakan pengucapan
ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur
tahayul.
Ilmu
pengetahuan adalah objektif. Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah
sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan
seseorang individu. Ilmu diperolehi melalui kajian. Ilmu adalah hasil
daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara
memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
Kandungan Ilmu sentiasa bertambah Ilmu adalah sentiasa berada dalam
proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan. ilmu adalah sesuatu
yang membedakan kita dengan mahluk tuhan lainnya seperti tumbuhan dan
hewan. Dengan ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang
dapat membawa perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu
dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu
banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih
harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti
atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah
harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis
berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk
pada metode ilmiah.
3. Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek,
ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan
ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang
dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah
tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam
ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”. Tahu berarti :
- menyerap perangsang indera
- berkesan, dan
- mengerti kesan itu.
Proses dari menerima perangsang indera bisa kita alami melalui :
- Melihat – indera penglihat.
- Mendengar – indera pendengar.
- Mencium – indera pencium.
- Meraba – indera perasa dan.
- Merasa – indera pengecap.
Banyak orang
mencapai sukses dengan pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang
memiliki pengetahuan bisa mengelola sumber daya alam, menciptkan
teknologi yang berguna untuk menusia dan sebagainya.
PERSAMAAN KETIGA HAL DIATAS :
Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya. Ketiganya memberikan
pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya.
Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan. Ketiganya mempunyai metode dan sitem. Ketiganya hendak
memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat
manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar. Filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu, dengan mencari
sebab-sebab terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran manusia sendiri. Ilmu
pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu
(objek atau lapangannya), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan
memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
menunjukkan sebab-sebab hal itu. Jadi berarti ada metode, ada sistem,
ada satu pandangan yang dipersatukan (memberi sintesis), dan yang dicari
ialah sebab-sebabnya. Demikian filsafat mempunyai metode dan sistem
sendiri dalam usahanya untuk mencari hakikat dari segala sesuatu, dan
yang dicari ialah sebab-sebab yang terdalam. Ilmu-ilmu pengetahuan
dirinci menurut lapangan atau objek dan sudut pandangan. Objek dan sudut
pandangan filsafat disebut juga dalam definisinya, yaitu “segala
sesuatu”. Lapangan filsafat sangat jelas; ia meliputi segala apa yang
ada. Pertanyaan-pertanyaan kita itu mengenai kesemuanya yang ada, tak
ada yang dikecualikan. Hal-hal yang tidak kentara pun (seperti jiwa
manusia, kebaikan, kebenaran, bahkan Tuhan sendiri pun) dipersoalkan.
Lapangan yang sangat luas ini nanti kita bagi-bagi ke dalam beberapa
lapangan pokok. Sebab-sebab yang terdalam Dengan ini ditunjuk sudut
pandangan, aspek khusus, sudut khusus yang dipelajari dalam segala
sesuatu itu. Sudut pandangan (juga disebut “object formal”) ini yang
membedakan berbagai ilmu pengetahuan yang mengenai objek atau lapangan
yang sama.
PERBEDAAN KETIGA HAL DIATAS :
Filsafat menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi,
kesusilaan, keadilan dsb. Pengetahuan tidak menilai obyek dari suatu
sistem nilai tertentu. Dan Ilmu pengetahuan adalah definisi
eksperimental. Filsafat keseluruhan yang ada. Pengetahuan obyek
penelitian yang terbatas. Sedangkan Ilmu pengetahuan adalah kajian
tentang dunia material. Filsafat Mencoba merumuskan pertanyaan atas
jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya
bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan.
Sedangkan pengtahuan segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Dan Ilmu Pengetahuan adalah penguasaan
lingkungan hidup manusia. Filsafat bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu.
Pengetahuan bertugas memberikan jawaban. Dan Ilmu pengetahuan dapat
sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris.
Filsafat menggarap bidang yang luas dan umum, sedangkan ilmu pengetahuan
membahas bidang-bidang yang khusus dan terbatas. Tujuannya pun lain,
filsafat bertujuan mencari pemahaman dan kebijaksanaan atau kearifan
hidup. Sedangkan ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengadakan deskripsi,
prediksi, eksperimentasi, dan mengadakan kontrol. Obyek material
(lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum),Ø yaitu segala sesuatu
yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu pengetahuan itu
bersifat khusus dan empiris. Artinya ilmu pengetahuan hanya terfokus
pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak,
sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu.
Obyek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non fragmentaris,
karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas,
mendalam, dan mendasar. Sedangkan ilmu pengetahuan bersifat
fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal ilmu
pengetahuan bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu
mengadakan penyatuan diri dengan realita. Filsafat dilaksanakan dalam
suasana pengetahuan yang menonjolkan dayaØ spekulasi, kritis, dan
pengawasan. Sedangkan ilmu pengetahuan haruslah diadakan riset lewat
pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu pengetahuan
terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul
dari nilainya. Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam
berdasarkanØ pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu
pengetahuan bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis yang di
mulai dari tidak tahu menjadi tahu. Filsafat memberikan penjelasan yang
mutlak dan mendalam sampaiØ mendasar (primary cause) sedangkan ilmu
pengetahuan menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang
lebih dekat, dan yang lebih sekunder (secondary cause). Batas kajian
filsafat adalah logika atau daya pikir manusia sedangkanØ batas kajian
ilmu pengetahuan adalah fakta. Ilmu pengetahuan menjawab pertanyaan why
dan how sedangkan filsafatØ menjawab pertanyaan why, why, dan why dan
seterusnya smpai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran
atau budi manusia.
No comments:
Post a Comment