Orang
yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan, bahwa
suatu kebenaran lewat akal pikir (logos) tidak berlaku, yang berlaku
hanya suatu kebenaran yang bersumber pada mitos (dongeng-dongeng).
Setelah
pada abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya
mitos. Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitologi, artinya suatu
kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan
hal-hal yang sifatnya mitologi. Timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle, yang nantinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
Berikut ini terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani lahir :
a.Kaya akan mitos (dongeng), seperti syair Homerus, Orpheus, dan lain-lain.
b.Karya Homerus mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang Yunani.
c. Pengaruh ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia di Lembah Sungai Nil.
Zaman
Yunani terbagi Periode Yunani Kuno diisi oleh Ahli pikir alam (Thales,
Anaximandros, Pythagoras, Xenophanes, dan Democritus) dan pada Periode
Yunani Klasik diisi oleh Ahli pikir seperti Socrates, Plato, dan
Aristoteles.
Yunani Kuno
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam. Para pemikir filsafat Yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil.
Thales (625 – 545 SM)
Thales sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Philosophy, juga
menjadi penasihat teknis ke-12 kota Ionia. Salah satu jasanya yang
besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Menurut
pendapatnya semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis.
Dari pendapat itu dapat kita artikan bahwa apa yang disebut sebagai arche(asas
pertama dari alam semesta) adalah air. Katanya, semua berasal dari air,
dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa bumi terletak di atas air, dan
bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung di atasnya.
Anaximandros (640 – 546 SM)
Ia merupakan orang pertama yang membuat peta bumi. Pemikiranya, dalam memberikan pendapat tentang arche (asas
pertama alam semesta), ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang
dapat diamati oleh indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu
yang tidak dapat diamati indera, yaitu to apeironi yang tak terbatas.
Phytagoras (+ 572 – 497 SM)
Ia
dilahirkan di Pulau Samos, Ionia. Menurut Aristoxenos seorang murid
Aristoteles, Phytagoras pindah ke kota Kroton, Italia Selatan karena
tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani.
Pemikiranya,
substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam
merupakan pengungkapan indrawi dan perbandingan-perbandingan matematis.
Ia mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai
kekuatan dan arti sendiri.
Phytagoras
lah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu
keseluruhan yang teratur. Keharmonisan dapat tercapai dengan
menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti:
- Terbatas – tak terbatas
- Ganjil – genap
- Satu – banyak
- Laki-laki – perempuan
- Bujur sangkar – empat persegi panjang
- Diam – gerak
- Lurus – bengkok
- Baik – buruk
- Terang – gelap
- Kanan – kiri.
Sebagai
seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya. Jumlah dari luas
dua sisi sebuah segitiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi
miringnya (a2+ b2 = c2).
Xenophanes (570 - ? SM)
Ia
lahir di Xolophon, Asia Kecil. Ia lebih tepat dikatakan penyair dari
pada ahli pikir (filosof), hanya karena ia mempunyai daya nalar yang
kritis dan mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada saat itu.
Pendapatnya yang termuat dalam kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia
membantah adanya antropomorfisme Tuhan-tuhan. Yaitu Tuhan digambarkan
sebagai seakan-akan manusia. Kritik ini ditujukan kepada
anggapan-anggapan lama yang berdasar pada mitologi.
Heraclitos (535 – 475 SM)
Ia lahir di Ephesus, ia mendapat julukan si gelap, karena untuk menelusuri gerak pikirannya sangat sulit.
Pemikiran filsafat nya terkenal dengan filsafat menjadi. Ucapannya yang terkenal: Panta rhei kai uden menci, artinya
segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tidak satu orang
pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali. Alsannya, karena air
sungai yang pertama telah mengalir, berganti dengan air yang berada
dibelakangnya.
Heraclitos yang mengemukakan pendapatnya bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang menjadi, ia mempercayai bahwa arche(asas
yang pertama dari alam semesta) adalah api. Api dianggapnya sebagai
lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat memusnahkan segala
yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu menjadi abu atau asap. Walaupun
sesuatu itu apabila dibakar menjadi abu atau asap, toh adana api tetap
ada. Segala sesuatunya berasal dari api, dan akan kembali ke api.
Menurut pendapatnya, di dalam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh) yang disebutnya sebagai logos (akal atau semacam wahyu).
Parmenides (540-475 SM)
Ia lahir di kota Elea, dialah yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).
Menurut pendapatnya, apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan perubahan.
Yang ada (being)
itu ada, yang ada tidak dapat hilang menjadi tidak ada, dan yang tidak
ada tidak mungkin muncul menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada,
sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada
saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Jadi, yang ada (being)
itu satu, umum, tetap, dan tidak dapat dibagi-bagi karena membagi yang
ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak yang ada, dan itu tidak
mungkin.
Zeno (+ 490 – 430 SM)
Zeno lahir di Elea, dan murid dari Parmenides.
Menurut
Aristoteles, Zenolah yang menemukan dialektika, yaitu suatu argumentasi
yang bertitik tolak dari suatu pengandaian atau hipotesis, dan dari
hipotesis tersebut ditarik suatu kesimpulan.
Sebagai contoh dalam mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak adalah sebagai berikut:
a. Anak
panah yang dilepaskan dari busurnya sebagai hal yang tidak bergerak
karena pada setiap saat anak panah tersebut terhenti di suatu tempat
tertentu.
b. Achiles
si jago lari yang termasyhur dalam mitologi Yunani tidak dapat menang
melawan kura-kura, karena kura-kura berangkat sebelum Achiles, sehingga
Achiles lebih dahulu harus melewati atau mencapai titik di mana
kura-kura berada saat dia berangkat.
Empedocles (490 – 435 SM)
Lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik dan pemikir.
Empedocles
sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di dalamnya tidak ada
hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang hilang. Tetapi
ia mempertahankan adanya pluralitas dan perubahan dari hasil pengamatan
indera. Realitas tersusun empat unsur, yaitu api, udara, tanah dan air.
Kemudian, empat unsur tersebut digabungkan dengan unsur yang berlawanan.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam semesta
ini, yaitu, cinta dan benci. Cinta mengatur ke arah pengabungan, benci
mengatur ke arah perceraian atau perubahan.
Anaxagoras (+ 499 – 420 SM)
Ia
dilahirkan di kota Klazomenai, Ionia. Pemikirannya, realitas bukanlah
satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi,
yaitu atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil dari materi sehingga
tidak dapt terlihat dan jumlahnya tidak terhingga.
Tentang
terbentuk nya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuk nya itu
saling terkait, kemudian digerakkan oleh puting beliung. Semakin banyak
atom-atom yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak (atom yang padat).
Anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih menjadi kosmos adlah nus.
Nus, yang berarti roh atau rasio. Tidak tercampur dengan benih-benih
dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala
sesuatu. Karena ajaran Anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya dlaam filsafat dikenal adanya pembedaan antara yang jasmani dan yang rohani.
Democritus (460 – 370 SM)
Ia
lahir di Kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara. Dari
karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang
bermacam-macam masalah, seperti kosmologi, matematika, astronomi,
logika, etika, teknik, musik, puisi, dan lain-lainnya.
Pemikirannya
adalah bahaw realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur
dan jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian
materi yang sangat kecil yang disebut atom.
Menurut
pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti harus ada ruang
kosong. Maka, Democritus berpendapat bahwa realiatas itu ada dua, yaitu
atom itu sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang
kosong).
Yunani Klasik
Pada
periode Yunani Klasik ini semakin besar minat orang terhadap filsafat.
Aliran yang mngawali periode Yunani Klasik ini adalah Sofisme. Sofisme
ini berasal dari kata sophos yang artinya cerdik pandai. Keahliannya dalam bidang bahasa, politik, retorika, dan terutama tentang kosmos.
Antara
kaum Sofis dengan Socrates mempunyai hubungan yang erat sekali. Mereka
itu hidup sezaman, pokok permasalahan pemikiran meraka juga sama, yaitu
manusia. Perbedaan antara kaum Sofis dengan Socrates adlah bahwa
pemikiran filsafat Socrates sebagai suatu raksi dan kritik terhadap
pemikiran kaum Sofis.
Kaum Sofis
Istilah Sofis yang berasal dari kata sophistes mempunyai pengertian seorang sarjana atau cendikiawan.
Terdapat tiga faktor yang mendorong timbulnya kaum sofis, yaitu sebagai berikut :
a. Perkembangan secar pesat kota Athena dalam bidang politik dan ekonomi.
b. Kota Athena sebagai pusat politik sehingga peranan pendidikan sangat penting untuk mendidi kaum mudanya.
c. Terbukanya masyarakat Yunani terhadap budaya luar akan membuat orang-orang Yunai menjadi dinamis dan berkembang.
Salah satu Sofisme adalah Gorgias (480 – 380 SM).
Gorgias (480 – 380 SM)
Ia
lahir di Leontinni, Sicilia. Menurut pendapatnya yang penting adalah
bagaimana dapat meyakinkan orang lain agar menerima pendapat kita.
Pemikirannya yang penting adalah :
a. Mencari keterangan tentang asal usul yang ada
b. Bagaimana peran manusia sebagai makhluk yang mempunyai kehendak berpikir
c. Norma yang sifatnya umum tidak ada, yanga ada norma yang individualistis (subjektivisme).
d. Bahwa kebenaran tidak dapat diketahui sehingga ia termasuk penganut Skeptisisme.
Aspek
positif dari adanya aliran Sofisme ini akan mempengaruhi terhadap
kebudayaan Yunani, yaitu suatu revolusi intelektual, dan mengangkat
manusia sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek negatifnya aliran
Sofisme membawa pengaruh yang tidak baik terhadap kebudayaan Yunani.
Socrates
Ia
anak seorang pemahat Sophroniscos, dan ibunya bernama Phairnarete, yang
pekerjaanya seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe yang dikenal
sebagai seorang judes (galak dan keras).
Setiap
mengajarkan pengetahuannya socrates tidak memungut bayaran kepada
murid-muridnya. Maka ia kemudian oleh kaum sofis sendiri dituduh
memberikan ajran barunya, merusak moral para pemuda, dan menentang
kepercayaan negara. Kemudian ia ditangkap dan akhirnya dihukum mati
dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM.
Pemikiran
filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan
menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat
dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai
yang dihasilkan.
Plato (427 – 347 SM)
Ia lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari Socrates, Pythagoras, Heracleitos, dan Elia.
Sebagai
titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan
permasalahan lama: mana yang benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau
yang tetap (Parmenidas). Pengetahuan yang diperoleh lewat indra
disebutnya pengetahuan indra, pengetahuan yang diperoleh lewat akal
disebut pengetahuan akal.
Dunia Ide dan Dunia Pengalaman
Plato
menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia,
yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, serta dunia ide yang
bersifat tetap. Dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah
dunia ide.
Plato
mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagi manusia yang tidak
pantas apabila tidak mengetahuinya. Masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya.
b. Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuat manusia.
c. Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negatif, tidak ada ayat, tidak ada anak dan lain-lain.
d. Tuhanlah yang menjadikan alam ini dari tidak mempunyai peraturan menjadi mempunyai peraturan.
Sebagai puncak pemikiran filsafat Plato adalah pemikirannya tentang negara, yang tertera dalam Polites dan Nomoi.
Konsepnya tentang etika sama seperti Socrates, yaitu bahwa tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well-being).
Menurut Plato, di dalam negara yang ideal terdapat tiga golongan berikut:
a. Golongan yang tertinggi (para penjaga, para filsuf)
b. Golongan pembantu (prajurit, yang bertugas untuk menjaga keamanan negara)
c. Golongan rakyat biasa (petani, pedagan, tukang)
Tugas
negarawan adalah mencipta keselarasan antara semua keahlian dalam
negara (polis) sehingga mewujudkan keseluruhan yang harmonis.
Apabila
suatu negara telah mempunyai undang-undang dasar, bentuk pemerintahan
yang paling tepat adalah monarki. Sementara itu, apabila suatu negara
belum mempunyai undang-undang dasar, bentuk pemerintahan yang paling
tepat adalah demokrasi. Konsep tentang tata negara ini tertera dalam Politea (Tata Negara).
Aristoteles (384 – 322 SM)
ia dilahirkan di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM.
Karya-karya Aristoteles berjumlah delapan pokok bahasan sebagai berikut ;
Logika, terdiri dari :
- Categoriac (kategori-kategori)
- De interpretatione (perihal penafsiran)
- Analytics Priora (Analitika logika yang lebih dahulu)
- Analytica Posteriora (analitika logika yang kemudian)
- Topica
- De sophistics elenchis (tentang cara beragumentasi kaum Sofis)
Filsafat Alam, terdiri dari :
- Phisica
- De caelo (perihal langit)
- De generatione et corruption (tentang timbul-hilangnya makhluk-makhluk jasmani)
- Meteorologica (ajaran tentang badan-badan jagad raya)
Psikologi, terdiri dari :
- de anima (perihal jiwa)
- parva naturalia (karangan-karangan kecil tentang pokok-pokok alamiah)
biologi, terdiri dari :
- de partibus animalium (perihal bagian-bagian binatang)
- de mutu animalium (perihal gerak binatang)
- de incessu animalium (tentang binatang yang berjalan)
- de generatione animalium (perihal kejadian binatang-binatang)
Metafisika, oleh Aristoteles dinamakan sebagai filsafat pertama atau theologica.
Etika, terdiri dari :
- Ethica Nicomachea
- Magna moralia (karangan besar tentang moral)
- Ethica Eudemia
Politik dan ekonomi, terdiri dari :
- Politics
- Economics
Retorika dan poetika, terdiri dari :
- Rhetorica
- Poetica
Berikut ini akan kami uraikan tentang beberapa pemikiran Aristoteles yang terdiri dari :
Ajarannya tentang logika
Suatu
pengertian memuat dua golongan, yaitu substansi dan aksidensia. Dan
dari dua golongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam kategori, yaitu
:
1) Substansi (manusia, binatang)
2) Kuantitas (dua, tiga)
3) Kualitas (merah, baik)
4) Relasi (rangkap, separuh)
5) Tempat (di rumah, di pasar)
6) Waktu (sekarang, besok)
7) Keadaan (duduk, berjalan)
8) Mempunyai (berpakaian, bersuami)
9) Berbuat (memmbaca, menulis)
10) Menderita (terpotong, tergilas). Sampai sekarang, Aristoteles dianggap sebagai Bapak logika tradisional.
a. Ajaranya tentang sillogisme
b. Ajarannya tentang pengelompokkan ilmu pengetahuan
Aritoteles mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan.
c. Ajarannya tentang potensia dan dinamika
hule adalah suatu unsur yang menjadi permacaman. Sementara itu, morfe adalah unsur yang menjadi dasar kesatuan.
d. Ajarannya tentang pengenalan
e. Ajarannya tentang etika
f. Ajarannya tentang negara
Filsafat Hellenisme
Lima
abad sepeninggal Aristoteles terjadi kekosongan sehingga tidak ada ahli
pikir yang menghasilkan buah pemikiran filsafatnya seperti Plato atau
Aristoteles, sampai munculnya filosof Plotinus (204 – 270).
Lima
abad dari adanya kekosongan di atas diisi oleh aliran-aliran besar
(seperti: Epikurisme, Stoaisme, Skeptisisme, dan Neoplatonisme. Menurut
sejarah filsafat, masa ini (sesudah Aristoteles) disebut Hellenisme.
Filsafat Hellenisme ini dimulai pada pemerintahan Alexander Agung (356 –
23 SM) atau Iskandar Zulkarnain Raja Macedonia.
Epicurisme
Sebagai tokohnya Epicurus (341 – 271 SM), lahir di Samos dan mendapatkan pendidikan di Athena.
Pokok
ajarannya adalah bagaimana agar manusia itu dalam hidupnya bahagia.
Epicurus mengemukakan bahwa agar manusia dalam hidupnya bahagia terlebih
dahulu harus memperoleh ketenangan jiwa (ataraxia).
Terdapat tiga ketakutan dalam diri manusia seperti berikut ini :
Pertama, manusia takut terhadap kemarahan dewa.
Kedua, manusia takut terhadap kematian.
Ketiga, manusia takut terhadap nasib.
Stoaisme
Sebagai
tokohnya adalah Zeno (366 – 264 SM) yang berasal dari Citium, Cyprus.
Pokok ajarannya adalah bagaimana manusia dalam hidupnya dapat bahagia.
Untuk mencapai kebahagiaan tersebut manusia harus haromoni terhadap
dunia (alam) dan harmoni dengan dirinya sendiri.
a. Skeptisisme
Tokoh
skeptisisme adalah Pyrrhe (360 – 270 SM). Pokok ajarannya adalah
bagaimana cara manusia agar dapat hidup berbahagia. Hal ini ia
menengarai bahwa sebagian besar manusia itu hidupnya tidak bahagia,
sehingga manusia sukar sekali mencapai kebijaksanaan.
Aliran
yang lain tingkatannya lebih kecil dari ketiga aliran di atas adalah :
Neopythagoras (merupakan campuran dari ajaran Plato, Aristoteles, dan
Kaum Stoa).
b. Neoplatonisme
Tokohnya
adalah Plotinus dan Ammonius. Plotinus (204 – 270 SM) lahir di
Lykopolis, Mesir. Titik tolak pemikiran filsafat Plotinus adalah bahwa
asas yang menguasai segala sesuatu adalah satu.
Pemikirannya,
karena Tuhan isi dan titik tolak pemikirannya, Tuhan dianggap Kebaikan
Tertinggi dan sekaligus menjadi tujuan semua kehendak.
Karena zaman Neoplatonisme ini diwarnai oleh agama, zaman ini disebutnya sebagai zaman mistik.
No comments:
Post a Comment