Artikel Baru :
Home » » Definisi Filsafat

Definisi Filsafat

Tuesday, September 17, 2013 | 0 komentar

FILSAFAT

          Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat kita bisa menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja (kompleksitas,mendiskusikan dan menguji kesahihan dan akuntabilitas pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan intelektual).Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi. Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.

FILSAFAT MENURUT BEBERAPA AHLI:
  • Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
  • Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
  • Aristoteles ( (384 – 322 SM)
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
  • Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat adalah sebagai "ibu dari semua seni"( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
  • Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
  • Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
  • Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
  1. Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
  2. Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
  3. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
  • Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
  • Driyakarya
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
  • Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
  • Harold H. Titus (1979 )
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
  1. Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
  2. ­Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
  3. ­Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli  filsafat.
  • Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
  • Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
  • Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
  • Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

CIRI-CIRI FILSAFAT:
  • Konseptual :
    aktivitas berfilsafat tidak membatasi diri pada data-data empiris yang konkret. Filsafat membutuhkan daya abstraksi yang tinggi agar tiba pada konsep-konsep universal tentang realitas. (butuh daya imajinasi dan kekuatan abstraksi yang tinggi)
  • Koheren :
    konsep-konsep yang diciptakan dalam pemikiran filsafat haruslah runtut, mempunyai pertalian satu dengan yang lain. Konsep-konsep tidak bertabrakan satu thadap yang lain atau saling bertentangan secara tidak masuk akal.
  • Logis dan sistematis
logis berarti benar menurut penalaran akal sehat dan tidak mengandung kontradiksi. Sistematis berarti konsep-konsep koheren itu membentuk satu kesatuan integratif.
  • Komprehensif :
    semua konsep-konsep yang koheren, logis, dan sistematis berkumpul menjadi satu keseluruhan pengalaman tentang realitas dan manusia.
PENGETAHUAN
         Pengetahuan adalah merupakan hasil "Tahu" dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut. Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi. Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.

PENGETAHUAN MENURUT BEBERAPA AHLI:
  • Heiddeger
Pengetahuan adalah peristiwa yang menyebabkan kesadaran manusia memasuki terang ada
  • Martin & Oxman, 1988
Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu obyek
  • Anonim
Pengetahuan adalah sumber yang luar biasa, sumber penciptaan nilai yang paling utama.
  • Robert M.Z. Lawang
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seseorang
  • Onny S. Prijono
Pengetahuan adalah nilai yang membiasakan orang yang mengembannya untuk selalu tahu (sadar) tentang apa yang dia lakukan dan mandiri dalam penelitian
  • John Dewey
Pengetahuan ialah perkembangan pandangan instrumentalis pragmatis, dimana kecerdasan dilihat sebagai penyesuaian yang sensitif dan fleksibel dengan bermaksud ends-in view
  • Prancis Bacon
Selama ini pengetahuan tentang hubungan kekuasaan dan pengetahuan berasal dari filsafat ilmu, yang artinya pengetahuan ialah kekuasaan
  • Subandi Al Amrsudi
Pengetahuan ialah segala sesuatu kebenaran yang diterima oleh manusia, baik yang telah teruji menjadi ilmu maupun yang belum teruji
  • Laudon
Pengetahuan adalah kejadian yang kognitif, bahkan fisiologis, yang terjadi dalam pikiran manusia.

CIRI CIRI PENGETAHUAN:
  • ·Ilmu boleh dipertuturkan
Ciri ini membedakan pengetahuan dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya, sesetengah “pengalaman diri” seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan melalui bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan melalui bahasa.
  • Pengetahuan mempunyai nilai kebenaran
Sesuatu yang digelar sebagai pengetahuan biasanya dianggap benar. Ciri ini membezakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur tahayul.
  • Pengetahuan adalah objektif
Ciri ini bermaksud bahawa pengetahuan adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu.
  • Pengetahuan diperolehi melalui kajian
Pengetahuan adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
  • Pengetahuan Sentiasa berkembang
       Pengetahuan adalah sentiasa berada dalam proses pertambahan, pemantapan dan penyempurnaan.
       Ada 2 cara pokok mendapatkan pengetahuan dengan benar: pertama, mendasarkan diri dengan rasio. Kedua, mendasarkan diri dengan pengalaman. Kaum rasionalis mengembangkan rasionalisme, dan pengalaman mengembangkan empirisme. Kaum rasionalis mengembangkan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai dari ide yang diangapnya jelas dan dapat diterima. Ide ini menurut mereka bukan ciptaan pikiran manusia. Prinsip itu sudah ada, jauh sebelum manusia memikirkannya (idelisme). Di samping rasionalisme dan pengalaman masih ada cara lain yakni intuisi atau wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkantanpa melalui proses penalaran, bersifat personal dan tak bisa diramalkan. Sedangkan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia.

ILMU PENGETAHUAN
      Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. lmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

ILMU PENGETAHUAN MENURUT BEBERAPA AHLI :
  • Ashley Montagu
menyebutkan bahwa “Science is a systemized knowledge services form observation, study, and experimentation carried on under determine the nature of principles of what being studied.” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari). 
  • Harold H.
titus mendefinisikan Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis). 
  • Dr. Mohammad Hatta 
mendefinisikan Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya
     Ilmu (Bahasa Inggris:Knowledge)merujuk kepada kepahaman manusia terhadap sesuatu perkara, yang mana ia merupakan kepahaman yang sistematik dan diusahakan secara sedar. Pada umumnya, ilmu mempunyai potensi untuk dimanfaatkan demi kebaikan manusia. Biasanya, ilmu adalah hasil daripada kajian trhadap sesuatu perkara. Dalam hal ini, ilmu sendiri juga boleh menjadi sasaran kajian dan menghasilkan apa yang dikenali sebagai “ilmu mengenai ilmu”, yakni epistemologi.
      Ciri-ciri Ilmu adalah sebagian daripada aspek kognitif yang terdapat dalam diri manusia. Maka dengan itu ilmu adalah berkaitan dengan aspek kognitif manusia yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan. Tetapi pada masa yang sama, ilmu adalah berbeda dengan perkara-perkara ini dan ciri-cirinya adalah seperti berikut: Ciri ini membedakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya, sesetengah “pengalaman diri” seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan melalui bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan melalui bahasa. Ilmu mempunyai nilai kebenaran Sesuatu yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membedakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur tahayul.
      Ilmu pengetahuan adalah objektif. Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu. Ilmu diperolehi melalui kajian. Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah Kandungan Ilmu sentiasa bertambah Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan.  ilmu adalah sesuatu yang membedakan kita dengan mahluk tuhan lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Dengan ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang dapat membawa perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1.  Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”. Tahu berarti :
- menyerap perangsang indera
- berkesan, dan
- mengerti kesan itu.

Proses dari menerima perangsang indera bisa kita alami melalui :
- Melihat – indera penglihat.
- Mendengar – indera pendengar.
- Mencium – indera pencium.
- Meraba – indera perasa dan.
- Merasa – indera pengecap.
Banyak orang mencapai sukses dengan pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang memiliki pengetahuan bisa mengelola sumber daya alam, menciptkan teknologi yang berguna untuk menusia dan sebagainya.

PERSAMAAN KETIGA HAL DIATAS :
        Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya. Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya. Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan. Ketiganya mempunyai metode dan sitem. Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu, dengan mencari sebab-sebab terdalam, berdasarkan kekuatan pikiran manusia sendiri. Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek atau lapangannya), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal itu. Jadi berarti ada metode, ada sistem, ada satu pandangan yang dipersatukan (memberi sintesis), dan yang dicari ialah sebab-sebabnya. Demikian filsafat mempunyai metode dan sistem sendiri dalam usahanya untuk mencari hakikat dari segala sesuatu, dan yang dicari ialah sebab-sebab yang terdalam. Ilmu-ilmu pengetahuan dirinci menurut lapangan atau objek dan sudut pandangan. Objek dan sudut pandangan filsafat disebut juga dalam definisinya, yaitu “segala sesuatu”. Lapangan filsafat sangat jelas; ia meliputi segala apa yang ada. Pertanyaan-pertanyaan kita itu mengenai kesemuanya yang ada, tak ada yang dikecualikan. Hal-hal yang tidak kentara pun (seperti jiwa manusia, kebaikan, kebenaran, bahkan Tuhan sendiri pun) dipersoalkan. Lapangan yang sangat luas ini nanti kita bagi-bagi ke dalam beberapa lapangan pokok. Sebab-sebab yang terdalam Dengan ini ditunjuk sudut pandangan, aspek khusus, sudut khusus yang dipelajari dalam segala sesuatu itu. Sudut pandangan (juga disebut “object formal”) ini yang membedakan berbagai ilmu pengetahuan yang mengenai objek atau lapangan yang sama.

PERBEDAAN KETIGA HAL DIATAS :
        Filsafat menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb. Pengetahuan tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu. Dan Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental. Filsafat keseluruhan yang ada. Pengetahuan obyek penelitian yang terbatas. Sedangkan Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material. Filsafat Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan. Sedangkan pengtahuan segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Dan Ilmu Pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia. Filsafat bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu. Pengetahuan bertugas memberikan jawaban. Dan Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris. Filsafat menggarap bidang yang luas dan umum, sedangkan ilmu pengetahuan membahas bidang-bidang yang khusus dan terbatas. Tujuannya pun lain, filsafat bertujuan mencari pemahaman dan kebijaksanaan atau kearifan hidup. Sedangkan ilmu pengetahuan bertujuan untuk mengadakan deskripsi, prediksi, eksperimentasi, dan mengadakan kontrol.  Obyek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum),Ø yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu pengetahuan itu bersifat khusus dan empiris. Artinya ilmu pengetahuan hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu. Obyek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam, dan mendasar. Sedangkan ilmu pengetahuan bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal ilmu pengetahuan bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.  Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan dayaØ spekulasi, kritis, dan pengawasan. Sedangkan ilmu pengetahuan haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu pengetahuan terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya.  Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkanØ pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu pengetahuan bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis yang di mulai dari tidak tahu menjadi tahu.  Filsafat memberikan penjelasan yang mutlak dan mendalam sampaiØ mendasar (primary cause) sedangkan ilmu pengetahuan menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, dan yang lebih sekunder (secondary cause).  Batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia sedangkanØ batas kajian ilmu pengetahuan adalah fakta.  Ilmu pengetahuan menjawab pertanyaan why dan how sedangkan filsafatØ menjawab pertanyaan why, why, dan why dan seterusnya smpai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PENDIDIKAN ISLAM - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger