A. Pengertian
Ibadah
Menurut bahasa Ibadah berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “Abada” berarti taat, tunduk, menurut kamus bahasa diartikan “menyembah, memuja.
Menurut bahasa Ibadah berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “Abada” berarti taat, tunduk, menurut kamus bahasa diartikan “menyembah, memuja.
Ibadah
artinya berbakti kepada Allah SWT, secara luas karena didorong dan dibangkitkan
oleh aqidah tauhid.
Sedangkan menurut
istilah ibadah adalah:
Menurut
Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa ibadah ialah namayang menggabungkan setiap
perkara yang disukai dan diridhai Allah semata dari jenis perkataan atau
perbuatan, lahiriyah dan batiniyah.
Menurut
Doktor Ibrahim Al Buraihan, ibadah ialah nama yang mencakup segala sesuatu yang
diridhai Allah dan dicintai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan yang
zahir maupun yang batin, dengan penuh rasa cinta, kepasrahan (menyerah) dan
ketundukan (taat) yang sempurna, serta membebaskan diri daripada segala hal yang
bertentangan dan menyalahinya.
Menurut
Ulama Tauhid : Ibadah berarti mengesakan Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan
merendahkan diri dan menundakan jiwa setunduk-tunduknya kepada Allah.
Pengertian inididasarkan pada firman Allah SWT. Q.S An-Nissa : 36)
Artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Ibadah dari segi pelaksanaannya dapat dibagi dalam
tiga bentuk, pertama adalah jasmaniyah rohaniyah, yaitu perpaduan ibadah
jasmani dan rohani, seperti Shalat dan puasa. Kedua, ibadah rohaniyah dan
maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan harta, seperti zakat. Ketiga
ibadah jasmaniyah, rohaniyah, dan maliah sekaligus, seperti melaksanakan haji.
Dari
keterangan diatas dapat memberi kesimpulan bahwa makna ibadah menurut istilah
ialah : seluruh kegiatan lahir dan batin dalam pengalaman aqidah, syariat dan
akhlak yang diikuti dengan rasa cinta kepada Allah SWT. (Q.S Al- An’am :
162-163)
Artinya:
162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah
yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah)".
Adapun ibadah ditinjau dari segi kepentingannya ada
dua, yaitu kepentingan fardi (perorangan) seperti shalat dan puasa serta
kepentingannya ijtima’I (masyarakat) seperti zakat dan haji.
B. Hakikat Ibadah
Pada
hakikatnya ibadah merupakan cara untukmenumbuhkan kesadaran diri manusia bahwa
ia adalah mahluk ciptaan Allah. Sebagaimana telah diterangkan dalam firman-Nya
(Q. S Al-Zariat : 56)
Artinya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Tidak
ada yang disembah dan tempat mengabdi kecuali kepada-Nya. Seluruh hidupnya baik
yang bersifat jiwa maupun raga sepenuhnya hanya diserahkan kepada Tuhan seru
sekalian alam, dengan cara mematuhi perintah-Nya dan mencegah
larangan-larangn-Nya.
Dengan
demikian manusia itu diciptakan bukan sekedar untuk hidup mendiami dunia ini
kemudian mengalami kematian tanpa ada pertanggung jawaban kepada penciptanya,
melainkan mereka itu diciptakan oleh Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya. Hal
ini dinyatakan dalam surat
Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.
Pada
prinsipnya ibadah merupakan sari ajaran islam yang berarti penyerahan diri
secara sempurna pada kehendak Allah SWT. Apabila hal inidapat dicapai sebagai
nilai dalam sikap dan prilaku manusia, maka akan lahir suatu keyakinan untuk
tetap mengabdi diri kepada Allah SWT. Penyimpangan-penyimpangan yang dapat
merusak pengabdian kepada Allah SWT dan akan merusak diri manusia itu sendiri.
Dalam
syariat islam diungkapkan bahwa tujuan akhir dari semua bentuk aktivitas hidup
manusia adalah pengabdian kepada Allah SWT, melaksanakan perintah-Nya karena
yang demikian itu sudah termasuk ibadah, sebab tidak satupun anjuran dan
perintah-Nya yang tidak bernilai ibadah.
Tujuan
ibadah dalam islam merupakan pengabdian dan dedikasi semangat hidup yang
bertujuan untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT karena Allah SWT yang telah
menciptakan dan memberi kehidupan kepada manusia dan makhluk lainnya. Dan
ibadah juga dapat menguatkan hati kita untuk beriman dan percaya terhadap
kekuasaan Allah SWT, dan dalam ibadah ini kita diwajibkan untuk melaksanakannya
dan ketentuan ini telah ditetapkan dalam Al-Qur’an.
C. Macam-macam
Ibadah
Secara
garis besar ibadah dibagi menjadi dua macam
1. Ibadah Khassah
(khusus) atau ibadah mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti).
2. Ibadah ‘Ammah
(umum) yakni semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan
niat yang ikhlas karena Allah SWT. Dengan kata lain, semua bentuk amal kebaikan
dapat dikatakan ibadah amah bila dilandasi dengan niat semata-mata karena Allah
SWT. Hal ini didasarkan pada firman-Nya.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.
Terdapat beberapa metode yang bervariatif dan
pengaruhnya sangat besar pada jiwa serta membersihkannya, cara ujian untuk
mengetahui kejujuran orang-orang yang mengerjakannya, dalam mencari petunjuk
dan istiqomah.
Ruang ibadah didalam islam sangat luas meliputi
setiap aktivitas kehidupan manusia, Perhubungan manusia dengan Tuhan adalah
secara terus menerus, dan Beribadah tidak terkokong ditempat-tempat tertentu.
Ibadah juga dapat menentramkan jiwa kita,
apabila ibadah itu dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang
tidak melanggar norma-norma ajaran dalam agama dan syariat islam. Karena pada
tubuh yang sehat itu terdapat jiwa yang sehat, maka dari itu dalam beribadah
juga kita harus menjaga tubuh dan jiwa kita agar tetap sehat dalam menjalankan
ibadah sehari-hari.
D.
Syarat-syarat Ibadah
1. Amalan yang
dilakukan hendaklah diakui Islam dan bersesuai dengan hukum syarak
2. Amalan
hendaklah dikerjakan dengan niat yang baik bagi memelihara kehormatan diri,
menyenangkan keluarga, memaafkan ummat dan memakmurkan bumi Allah
3. Ketika
melakukan pekerjaan hendaklah senantiasa mengikuti hokum-hukum syariat dan
batasnya, tidak mendzalimi orang, tidak khianat, tidak menipu dan tidakmerampas
hak orang lain.
Peranan ibadah yang luas
Ibadah
yang khusus seperti shalat, puasa, zakat dan haji adalah untuk mempersiapkan
individu menghadapi ibadah yang umum yang mesti dilakukan di sepanjang jalan.
No comments:
Post a Comment